26 November, 2016

Merencanakan Rumah Tinggal


Merencanakan rumah tinggal tidaklah mudah bila tidak mengetahui siapa penghuninya nanti. Sebaliknya, bila kita bisa mengasumsikannya siapa penghuninya nanti, maka akan mudah merancangnya. Akan lebih mudah lagi bila penghuninya nanti memang sudah ada orangnya, nah kita tinggal menanyakan kepadanya, rumahnya mau dibangun seperti apa, berapa lantai, berapa kamar tidur, mau ada garasi mobilnya atau car-port saja, dapurnya minta direncanakan bisa untuk ruang makan atau tidak. Pokoknya, segalanya bisa kita tanyakan, hingga arah rencana bangunan itu menjadi pasti, dan bisa selalu dikonsultasikan bila gambar rencananya sudah mulai terbentuk.

Bila kita harus merencanakan rumah tinggal tanpa kita tahu siapa penghuninya nantinya, kita harus pandai-pandai membuat asumsi atas dasar pengetahuan dan pengalaman kita selama ini. Jangan seperti apa yang baru-baru ini saya lihat, ada tiga rumah baru yang sedang dipasarkan dan saya sempat melihatnya bersama beberapa orang lain yang sedang mencari rumah. Wah, rata-rata menyatakan desain rumah tersebut tidak nyaman untuk ditinggali. Rupanya siperencana hanya mengandalkan rencana sendiri saja tanpa mengacu pada bangunan orang lain atau pendapat orang lain. Jadinya yah seperti itu, sudah banyak orang yang datang melihat, belum juga ada pembeli yang merasa cocok dan membelinya, padahal sudah hampir satu tahun rumah itu selesai dibangun.

Itu merupakan contoh konkrit, bila rumah dibangun tidak dengan rencana yang matang dan baik maka akan mempengaruhi pemasarannya. Seorang perencana bisa saja merencanakan rumah atas dasar imajinasinya, tetapi jangan lupa untuk meneliti kembali, apakah rumah tersebut bila sudah terbangun nantinya betul-betul enak dan nyaman ditinggali. Itu saja koncinya. Jangan hanya mengandalkan perasaan sendiri saja yang merencanakan berdasarkan keindahan melulu.

Saya akan mulai membuat rencana-rencana rumah tinggal, dimulai dari yang kecil-kecil dan sederhana. Rencana saya itu akan didasari pengalaman saya tinggal dirumah sendiri, lalu rumah kontrak dan terakhir rumah membangun sendiri dengan rencananya dibuat sendiri. Yang terakhir itu masih tetap saya tinggali karena sudah senang dengan rencananya yang membuat kita yang tinggal merasa nyaman tinggal dirumah ini. Meskipun sebetulnya rencana yang saya buat itu tidak sempurna betul, karena tidak sempat ditekuni waktu membangunnya. Tapi, ya itu, akan menjadi pengalaman berharga untuk masa-masa yang akan datang.

Dibawah ini saya coba muat gambar denah rumah kecil sederhana untuk Anda pelajari. Untuk lengkapnya sebetulnya harus ada juga rencana tinggi plapon, tinggi pintu dan tinggi jendela. Itu penting, karena dari situlah udara dan cahaya masuk kedalam rumah.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar