26 November, 2016

Desein Rumah Sederhana


Suatu hari istri mengajak pergi melihat rumah baru yang sedang dipasarkan. Letaknya lebih kurang 300 meter dari rumah sendiri, jadi jalan kaki saja bisa, maka saya penuhi ajakannya, sekalian ingin lihat-lihat bagaimana deseinnya.
Ini memang rumah terakhir paling tepi sebelah kanan yang belum laku terjual. Kalau dilihat dari luarnya saya kira boleh juga. Tapi setelah dibukakan pintu oleh perantara dan kita masuk, dari depan kebelakang, dari lantai 1, 2 hingga 3. Rasanya kok sempit dan agak gelap bila lampu tidak dinyalakan. Bentuk tanahnya memang banyak orang tidak suka, yaitu lebar bagisn depan dari pada belakang. Rumahnya sendiri dibangun dengan ukuran lebih kurang 4.00 meter kali 15.00 meter, dengan  samping kanannya ada kelebihan tanah lebih kurang 3.00 meter bagian depan dan1.50 meter bagian belakang.

Sebetulnya rumah itu dibangun seperti itu tidak masalah, asal desein interiornya dibuat lebih baik lagi, hingga mendatangkan kesukaan orang yang melihatnya. Dan orang yang akan membelinya akan merasakan nikmatnya tinggal dirumah kecil dan sederhana seperti itu, dan tidak seperti yang saya dan kita semua yang melihatnya merasakan ketidak nyamanannya bila kita harus tinggal dirumah seperti itu.

Saya tidak ingin menguraikan secara rinci apa saja kekurangan dari  desein rumah tersebut. Tetapi beberapa hal berikut rasanya perlu saya jelaskan secara sepintas agar diketahui oleh para peminat mengapa orang-orang yang melihatnya tidak satupun yang tertarik.

Baiklah, saya akan uraikan dulu poin-poin negatipnya dari bangunan rumah yang kita tinjau itu sebagai berikut :
1.   Tidak ada jendela yang menghadap keluar (kecuali yang menghadap kedepan). Dinding samping kanan dari depan kebelakang dan dari bawah keatas, tertutup rapat semua. Apakah mungkin ini karena peraturan tata-kota atau bagian perumahan, bahwa tidak diperbolehkan adanya bukaan jendela kesamping kanan, kalau kekiri memang tidak mungkin, karena rumah ini memang nempel dengan bangunan sebelah kirinya, yang juga merupakan bangunan rumah baru, yang sudah laku terjual.
2.   Dapur terletak dibelakang yang tidak ada bukaan jendela disamping atau belakang, dan bagian atap juga tertutup.
3.   Demikian juga dengan kamar tidurnya, kecuali yang terdepan, baik yang dilantai 1, 2 maun 3 ada jendela kearah depan. Kamar mandi / wc nya juga demikian.
4.   Desein tangganya sungguh tidak enak untuk orang naik turun ke lantai atas.

Rasanya tidak perlu lagi saya uraikan semua kekurangan-kekurangannya. Cukup disini saja dan untuk memberikan penerangan keruanganan yang ada, kita harus mengandalkan lampu, yang listrik PLN nya sekarang tidak murah lagi.

Nah, kalau saya disuruh memperbaikinya, terus terang tidak sanggup, kecuali dilakukan beberapa pembongkaran-pembongkaran besar, dan tentu saja dengan biaya yang tidak sedikit. Saya lebih suka bila disuruh membangun rumah tersebut dari awal, termasuk desein-nya. Saya pernah jadi konsultan pelaksana untuk bangunan rumah tinggal teman saya, dimana desein renovasi dan pelaksanaannya oleh kawan saya yang kontraktor. Untuk itu saya tidak ikut campur dalam urusan desein renovasi tersebut. Saya murni hanya mengawasi pelaksanaannya apakah sesuai gambar atau tidak.

Saya kira lebih baik bila desein keseluruhannya saya yang kerjakan, sedang garis besar desein keseluruhannya ditentukan oleh owner yang membuat coret-coretan diatas beberapa potong kertas. Selanjutnya saya tuangkan dalam AutoCad yang saya print dalam ukuran A4. Yah, saya tidak punya printer yang lain kecuali printer Canon kecil itu. Tetapi itupun sudah berjalan dengan baik dengan hasil yang cukup baik juga.

Sebagai penutup saya lampirkan dibawah ini gambar sederhana denah bangunan kecil yang enak ditinggali. Mudah-mudahan dapat Anda manfaatkan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar